Pendahuluan
Di era digital yang terus berkembang, teknologi menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia, termasuk dalam dunia pendidikan Islam. Santri, sebagai generasi penerus yang akan membangun umat dan bangsa, perlu dibekali dengan ilmu teknologi agar mampu menghadapi tantangan zaman. Menggabungkan kajian keagamaan dengan pemahaman teknologi dapat menciptakan generasi santri yang tidak hanya memahami agama secara mendalam, tetapi juga mampu beradaptasi dengan perubahan zaman dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Sayyidina Ali pernah berpesan, “Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka, bukan di zamanmu.” Pesan ini mengingatkan kita bahwa pendidikan harus selalu mengikuti perkembangan zaman agar generasi penerus dapat menghadapi tantangan dengan bekal yang relevan.
Integrasi Agama dengan Sains dan Teknologi
Islam tidak pernah menolak kemajuan ilmu pengetahuan, justru mendorong umatnya untuk terus belajar dan mengembangkan sains. Dalam Al-Qur’an dan hadis, banyak ayat dan sabda Rasulullah yang menegaskan pentingnya ilmu:
- Surah Al-‘Alaq (96:1-5) “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” → Ayat ini menekankan pentingnya membaca, meneliti, dan mempelajari ilmu, yang sejalan dengan perkembangan sains dan teknologi.
- Surah Az-Zumar (39:9) “Katakanlah, apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” → Islam sangat menghargai ilmu pengetahuan, termasuk ilmu duniawi seperti sains dan teknologi.
- Surah Al-Mujadilah (58:11) “…Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat…” → Menguasai ilmu, termasuk teknologi, adalah bagian dari pengembangan diri yang dihargai oleh Allah.
- Hadis riwayat Ibnu Majah: “Mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim.” → Ini mencakup semua jenis ilmu, baik agama maupun ilmu dunia seperti sains dan teknologi.
- Hadis riwayat Bukhari dan Muslim: “Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” → Ilmu yang bermanfaat, termasuk dalam bidang teknologi, akan menjadi bagian dari amal yang membawa kebaikan.
Sejarah Islam mencatat banyak ilmuwan Muslim seperti Ibnu Sina (kedokteran), Al-Khawarizmi (matematika & algoritma), dan Jabir bin Hayyan (kimia) yang mengembangkan ilmu dengan tetap berlandaskan nilai-nilai Islam. Ini menunjukkan bahwa Islam tidak menolak sains dan teknologi, tetapi justru mendukung kemajuan selama tetap dalam bingkai syariat.
Teknologi dalam Kajian Keagamaan
Pemanfaatan teknologi dalam kajian keagamaan memiliki banyak manfaat, di antaranya:
- Akses ke Ilmu Keislaman yang Luas
Dengan adanya internet, santri dapat mengakses kitab-kitab klasik, ceramah ulama, dan kajian keislaman dari berbagai belahan dunia dengan mudah. - Dakwah Digital
Teknologi memungkinkan santri untuk menyebarkan dakwah melalui media sosial, YouTube, podcast, dan platform lainnya, sehingga ilmu Islam dapat menjangkau lebih banyak orang. - Peningkatan Metode Pembelajaran
Santri dapat menggunakan e-learning, aplikasi tafsir, dan software pendidikan Islam untuk memperdalam pemahaman mereka terhadap agama. - Membantu dalam Riset dan Kajian Islam
Teknologi memudahkan santri dalam melakukan riset keislaman, mengakses jurnal ilmiah, dan berdiskusi dengan ulama dari berbagai belahan dunia.
Manfaat Santri Menguasai Teknologi
Bekal ilmu teknologi bagi santri memiliki manfaat luas, baik dalam konteks keagamaan, sosial, maupun ekonomi, antara lain:
- Meningkatkan Kapasitas dalam Dakwah
Dengan pemahaman teknologi, santri dapat membuat konten dakwah yang menarik dan edukatif, baik dalam bentuk tulisan, video, maupun audio, sehingga pesan keislaman dapat lebih mudah diterima oleh masyarakat modern. - Membantu dalam Manajemen Pesantren
Pesantren dapat menggunakan sistem informasi berbasis teknologi untuk mengelola administrasi, jadwal pengajian, data santri, hingga keuangan pesantren secara lebih efisien. - Membuka Peluang Karier dan Wirausaha
Santri yang memiliki keterampilan teknologi dapat bekerja di berbagai bidang seperti pengembangan website Islami, desain grafis dakwah, hingga menjadi entrepreneur digital dalam sektor Islami seperti e-commerce halal atau aplikasi pendidikan Islam. - Menangkal Hoaks dan Radikalisme Digital
Santri yang paham teknologi dapat membantu dalam menyaring informasi di dunia digital, membedakan berita hoaks, serta berperan dalam menyebarkan konten positif yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. - Mempersiapkan Santri Menjadi Ulama Masa Depan yang Melek Teknologi
Ulama di masa depan harus mampu memahami dinamika digital agar dapat memberikan solusi terhadap permasalahan umat yang semakin kompleks akibat perkembangan teknologi.
Kesimpulan
Membekali santri dengan ilmu teknologi bukan berarti mengesampingkan nilai-nilai keislaman, tetapi justru menjadi cara untuk memperkuat dakwah dan adaptasi terhadap tantangan zaman. Integrasi antara kajian agama dan pemahaman teknologi akan melahirkan generasi santri yang tidak hanya memahami Islam secara mendalam, tetapi juga mampu berkontribusi secara aktif dalam perkembangan masyarakat modern. Oleh karena itu, penting bagi pesantren dan lembaga pendidikan Islam untuk memasukkan kurikulum teknologi dalam pembelajaran agar santri dapat berkembang secara holistik dan siap menghadapi era digital dengan ilmu yang bermanfaat bagi umat.